Perancangan dan Visualisasi Desain Tiga Dimensi Pasar Plono di Pagerharjo sebagai Peningkatan Kualitas Infrastruktur menuju Desa Berdikari

, , Comments Off on Perancangan dan Visualisasi Desain Tiga Dimensi Pasar Plono di Pagerharjo sebagai Peningkatan Kualitas Infrastruktur menuju Desa Berdikari

Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan produktivitas lokal, Teresia Dwine Adentya Putri dan timnya akan melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Pasar Plono, Pagerharjo dari 15 Juli hingga 11 Agustus 2024. Tujuan utama dari program ini adalah menciptakan ide dan desain inovatif untuk Pasar Plono melalui pemodelan dan rendering tiga dimensi, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas pariwisata di daerah tersebut, yang berfungsi sebagai jantung dan pintu masuk pariwisata lokal.Pasar tradisional memainkan peran penting dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat pedesaan. Selain sebagai tempat transaksi barang dan jasa, pasar juga menjadi pusat interaksi sosial dan motor penggerak ekonomi lokal. Infrastruktur yang memadai di pasar sangat penting untuk menjamin kelancaran kegiatan ekonomi, kenyamanan bagi pedagang dan pembeli, serta mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Dalam konteks ini, pengembangan infrastruktur pasar di desa seperti Pagerharjo menjadi langkah strategis untuk mendukung program desa berdikari yang bertujuan memberdayakan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.

Di Desa Pagerharjo, Pasar Plono merupakan salah satu contoh pasar yang menghadapi tantangan signifikan terkait infrastruktur. Kondisi yang kurang memadai, baik dari fasilitas maupun tata ruang, menurunkan daya tarik pasar dan menghambat pertumbuhan ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting untuk merancang dan mengembangkan infrastruktur pasar guna meningkatkan kualitas pelayanan dan efisiensi pasar.

Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam pengembangan ini adalah dengan merancang dan memvisualisasikan desain tiga dimensi (3D) Pasar Plono. Teknologi visualisasi 3D memungkinkan gambaran yang lebih akurat dan detail terkait rancangan pasar yang diusulkan. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan pemangku kepentingan memahami secara visual bagaimana pasar baru tersebut akan berfungsi serta dampak positifnya terhadap perekonomian lokal. Kegiatan ini masuk kategori SDGs (8,9,11).

Keterlibatan pemimpin lokal, termasuk Pak Lurah dan Pak Ulu-ulu Pagerharjo, sangat penting untuk keberhasilan inisiatif ini. Partisipasi mereka akan memastikan bahwa desain mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat, mendorong rasa memiliki dan komitmen terhadap proyek tersebut. Kolaborasi antara tim pengabdian masyarakat dan otoritas lokal akan memfasilitasi proses perencanaan pembangunan yang komprehensif yang mengatasi tantangan unik yang dihadapi Pasar Plono.

Proses desain dan visualisasi 3D tidak hanya akan meningkatkan daya tarik estetika pasar tetapi juga memperbaiki fungsionalitasnya. Dengan mengintegrasikan prinsip desain modern dan praktik berkelanjutan, tata letak pasar yang baru akan memberikan akses yang lebih baik, fasilitas yang lebih baik, dan pengalaman berbelanja yang lebih menyenangkan bagi pengunjung. Transformasi ini diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan bisnis lokal, sehingga berkontribusi pada pengembangan ekonomi di wilayah tersebut.

Seiring dengan kemajuan proyek, sesi konsultasi dan umpan balik secara berkala akan diadakan dengan masyarakat untuk memastikan bahwa desain memenuhi harapan dan kebutuhan mereka. Pendekatan partisipatif ini akan memberdayakan penduduk lokal dan mendorong mereka untuk mengambil peran aktif dalam pengembangan pasar mereka, menumbuhkan rasa bangga dan tanggung jawab komunitas.

Sebagai kesimpulan, perancangan dan visualisasi model 3D Pasar Plono di Pagerharjo merupakan langkah signifikan menuju peningkatan kualitas infrastruktur dan promosi pertumbuhan ekonomi. Dengan memanfaatkan teknik desain inovatif dan melibatkan masyarakat, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan pasar yang hidup yang berfungsi sebagai katalis untuk pengembangan ekonomi lokal dan model bagi daerah pedesaan lainnya.