Pemetaan Potensi Desa Wisata

, , Comments Off on Pemetaan Potensi Desa Wisata

Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mempromosikan keberagaman budaya dan pariwisata berkelanjutan, sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Anindita Dwi Rahmeilia Putri melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Desa Sawo dari tanggal 12 hingga 21 Juli 2024. Tujuan utama dari program ini adalah untuk membantu pengembangan potensi pariwisata di desa dengan memetakan lokasi strategis untuk akomodasi yang dapat meningkatkan daya tarik pariwisata desa.Desa Sawo memiliki keindahan alam yang luar biasa dan warisan budaya yang kaya, menjadikannya kandidat ideal untuk pengembangan pariwisata. Di antara daya tarik utamanya terdapat dua situs geo-warisan: Telaga Buret dan Gunung Pegat. Menyadari potensi dari situs-situs ini, tim KKN mengambil inisiatif untuk membuat peta komprehensif yang menyoroti potensi pariwisata desa.

Proses pemetaan melibatkan kolaborasi dengan warga setempat, tim KKN, dan petugas dari Balai Desa Sawo. Pendekatan partisipatif ini memastikan bahwa suara masyarakat didengar dan peta yang dihasilkan mencerminkan penawaran unik desa. Peta akhir dicetak dalam ukuran A3 dan dibingkai, melambangkan upaya kolektif masyarakat untuk mempromosikan warisan budaya dan sumber daya alam mereka.

Peta ini tidak hanya berfungsi sebagai panduan bagi wisatawan potensial, tetapi juga sebagai alat bagi pihak berwenang setempat untuk merencanakan dan mengembangkan infrastruktur pariwisata. Dengan mengidentifikasi lokasi kunci untuk akomodasi, inisiatif ini bertujuan untuk menarik lebih banyak pengunjung ke Desa Sawo, sehingga meningkatkan ekonomi lokal dan mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan.

Proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa, khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan). Dengan mendorong peluang pendidikan dan mempromosikan pariwisata berkelanjutan, inisiatif ini berkontribusi pada pengembangan keseluruhan desa sambil melestarikan keberagaman budaya.

Keterlibatan warga setempat dalam proses pemetaan juga memperkuat ikatan komunitas dan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melestarikan warisan budaya dan alam mereka. Tim KKN mengadakan lokakarya dan diskusi untuk mendidik warga desa tentang manfaat pariwisata dan cara mengelolanya secara berkelanjutan.

Saat proyek ini berakhir, peta secara resmi diserahkan kepada pejabat desa, menandai tonggak penting dalam perjalanan Desa Sawo menuju pengakuan sebagai destinasi wisata. Pemerintah setempat mengungkapkan rasa terima kasih atas upaya tim KKN dan menekankan komitmen mereka untuk melaksanakan rekomendasi yang tercantum dalam peta.

Sebagai kesimpulan, pemetaan potensi pariwisata di Desa Sawo adalah bukti kekuatan kolaborasi komunitas dan pentingnya keberagaman budaya dalam pembangunan berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya menyoroti keindahan alam desa tetapi juga membuka jalan bagi upaya pariwisata di masa depan yang menghormati dan merayakan budaya lokal.