Pembuatan Papan Informasi Goa Kawasan Situs Wajakensis 2 Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung Menggunakan Media Marmer (Vandel)

, , Comments Off on Pembuatan Papan Informasi Goa Kawasan Situs Wajakensis 2 Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung Menggunakan Media Marmer (Vandel)

Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mempromosikan pendidikan dan warisan budaya, program pengabdian masyarakat (KKN) yang dipimpin oleh Muhamad Hazkie Zulfan Rantissi dan timnya akan dilaksanakan di Desa Gamping, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Program ini, yang berlangsung dari 19 Juli hingga 7 Agustus 2024, berfokus pada pembuatan papan informasi untuk Kawasan Situs Wajakensis, sebuah lokasi yang memiliki nilai geologis dan sejarah yang besar.Desa Gamping dikenal memiliki potensi sebagai geopark, terutama karena penemuan kerangka manusia purba Homo Wajakensis oleh Van Rietschoten pada tahun 1888 dan Eugene Dubois pada tahun 1890. Temuan arkeologis yang signifikan ini terletak di dalam rangkaian goa pada morfologi perbukitan karst, yang telah ditetapkan sebagai warisan geologi tingkat internasional. Namun, situs ini saat ini belum memiliki fasilitas yang memadai untuk dijadikan sebagai destinasi wisata edukasi.

Tujuan utama dari inisiatif ini adalah mengembangkan papan informasi yang memberikan konteks sejarah, dimensi, dan informasi geologi tentang masing-masing goa di situs Wajakensis 2. Papan-papan ini akan terbuat dari marmer (vandel) yang tahan lama untuk menghadapi kondisi luar ruangan, memastikan bahwa informasi tetap dapat diakses oleh pengunjung selama bertahun-tahun yang akan datang. Proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 4 (Akses ke Pendidikan) dan 8 (Pengembangan Ekonomi).

Keterlibatan warga setempat dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sangat penting untuk keberhasilan proyek ini. Partisipasi mereka tidak hanya mendorong keterlibatan komunitas tetapi juga meningkatkan ekonomi lokal dengan mempromosikan pariwisata di daerah tersebut. Kolaborasi dengan BAPPEDA Kabupaten Tulungagung dan Komite Nasional Geopark Indonesia semakin memperkuat inisiatif ini, memastikan bahwa proyek ini memenuhi tujuan pendidikan dan pengembangan.

Dengan menciptakan papan informasi ini, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang signifikansi geologis situs Wajakensis dan keragaman budayanya. Sangat penting bagi pengunjung untuk memahami konteks sejarah daerah ini, yang dapat mengarah pada apresiasi yang lebih besar terhadap warisan lokal dan kontribusinya terhadap narasi yang lebih luas tentang evolusi manusia.

Lebih jauh lagi, proyek ini menekankan pentingnya infrastruktur TIK dalam mempromosikan pariwisata edukasi. Dengan mengintegrasikan teknologi ke dalam pengalaman pengunjung, seperti kode QR yang terhubung ke sumber daya online, inisiatif ini dapat meningkatkan pengalaman belajar dan memberikan informasi tambahan tentang situs tersebut. Pendekatan ini tidak hanya mendukung akses ke pendidikan tetapi juga mendorong penggunaan teknologi modern dalam pelestarian warisan budaya.

Seiring dengan kemajuan proyek ini, diharapkan dapat menarik lebih banyak pengunjung ke Desa Gamping, sehingga berkontribusi pada ekonomi lokal. Peningkatan pariwisata dapat menyebabkan penciptaan lapangan kerja dan pengembangan bisnis lokal, yang lebih lanjut mendukung pengembangan ekonomi di wilayah tersebut. Inisiatif ini menjadi model bagi desa-desa lain dengan aset geologis dan budaya serupa, menunjukkan bagaimana proyek yang digerakkan oleh komunitas dapat sejalan dengan tujuan keberlanjutan global.

Sebagai kesimpulan, pembuatan papan informasi untuk Kawasan Situs Wajakensis merupakan langkah signifikan menuju peningkatan akses pendidikan dan promosi keragaman budaya di Desa Gamping. Melalui kolaborasi dan keterlibatan komunitas, proyek ini tidak hanya melestarikan warisan kaya daerah tersebut tetapi juga membuka jalan bagi pengembangan ekonomi yang berkelanjutan.