Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mengatasi tingginya angka stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT), sekelompok mahasiswa dari berbagai latar belakang akademis akan melaksanakan proyek pembuatan peta persebaran hewan ternak di Desa Ofu. Proyek ini akan berlangsung dari 6 Juli hingga 5 Agustus 2024 dan merupakan bagian dari Program Kegiatan Pengabdian Masyarakat (KKN) mereka yang dirancang untuk mengidentifikasi wilayah dengan potensi ternak yang besar.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah membantu masyarakat lokal memanfaatkan sumber daya ternak mereka untuk meningkatkan kualitas konsumsi protein hewani. Dengan meningkatkan akses terhadap makanan bergizi, inisiatif ini bertujuan untuk memerangi stunting, sebuah isu kritis yang mempengaruhi banyak anak di daerah tersebut. Para mahasiswa, termasuk Faya Husna Fitriana dan Clarissa Aulia Putri Malik, bekerja sama dengan warga Desa Ofu untuk mengumpulkan data dan informasi.
Latar belakang dari inisiatif ini adalah tingginya angka stunting di NTT, yang telah mendorong para mahasiswa untuk fokus pada nutrisi sebagai faktor kunci dalam program KKN mereka. Baik Desa Ofu maupun Desa Babuin yang berdekatan telah diidentifikasi sebagai daerah dengan angka stunting yang masih tinggi, menjadikan proyek ini sangat relevan. Dengan membuat peta persebaran hewan ternak yang komprehensif, para mahasiswa berharap dapat menentukan wilayah dengan potensi ternak yang signifikan yang dapat dimanfaatkan untuk hasil gizi yang lebih baik.
Proses pemetaan akan melibatkan kerja lapangan yang luas, di mana mahasiswa akan berinteraksi dengan peternak lokal dan anggota masyarakat untuk mengumpulkan data tentang jenis dan jumlah hewan ternak yang ada di daerah tersebut. Pendekatan partisipatif ini tidak hanya memberdayakan masyarakat tetapi juga memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan mencerminkan konteks lokal.
Selain mengatasi stunting, proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 15, yang berfokus pada kehidupan di darat dan pengelolaan ekosistem yang berkelanjutan. Dengan mempromosikan penggunaan sumber daya ternak yang bertanggung jawab, inisiatif ini berkontribusi pada pelestarian ekosistem lokal sambil meningkatkan ketahanan pangan.
Para mahasiswa juga merencanakan untuk mengadakan lokakarya dan sesi informasi bagi masyarakat, mendidik mereka tentang pentingnya nutrisi dan peran protein hewani dalam mencegah stunting. Sesi-sesi ini akan memberikan wawasan berharga tentang praktik pengelolaan ternak yang berkelanjutan, lebih lanjut mendukung upaya masyarakat untuk meningkatkan status gizi mereka.
Seiring dengan kemajuan proyek, para mahasiswa akan menganalisis data yang dikumpulkan untuk membuat peta persebaran hewan ternak yang rinci. Peta ini akan menjadi alat vital bagi otoritas lokal dan organisasi yang bekerja untuk meningkatkan ketahanan pangan dan gizi di daerah tersebut. Dengan mengidentifikasi wilayah dengan potensi ternak yang tinggi, para pemangku kepentingan dapat mengembangkan intervensi yang terarah untuk meningkatkan ketersediaan protein hewani berkualitas.
Sebagai kesimpulan, pembuatan peta persebaran hewan ternak di Desa Ofu merupakan pendekatan proaktif untuk mengatasi stunting dan meningkatkan gizi di Nusa Tenggara Timur. Melalui kolaborasi dengan masyarakat lokal dan fokus pada praktik berkelanjutan, inisiatif ini memiliki potensi untuk memberikan dampak yang langgeng pada kesehatan dan kesejahteraan penduduk.