Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mengatasi masalah sampah plastik yang mendesak, Zidane Aiman Muhammad Bintang dan timnya melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di SMPN 3 Pangandaran, yang terletak di Desa Purbahayu, Kec. Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Program ini berlangsung dari 14 Juli hingga 6 Agustus 2024, dengan fokus pada peningkatan kesadaran siswa tentang tantangan lingkungan yang ditimbulkan oleh sampah plastik dan mengajarkan mereka solusi alternatif, terutama melalui pembuatan ecobrick.
Latar belakang inisiatif ini berasal dari masalah serius sampah plastik di Desa Purbahayu. Sebagai satu-satunya desa di Kabupaten Pangandaran yang memiliki tempat pembuangan sampah (TPA) yang ditunjuk, Purbahayu menghadapi tantangan signifikan terkait akumulasi sampah plastik. Lingkungan setempat sering kali dipenuhi dengan plastik, yang mengancam keanekaragaman hayati dan kesehatan ekosistem secara keseluruhan. Menyadari masalah ini, tim KKN bertujuan untuk mendidik generasi muda tentang praktik pengelolaan sampah yang efektif.
Tujuan utama program ini adalah menumbuhkan rasa tanggung jawab lingkungan di kalangan siswa SMPN 3 Pangandaran. Dengan melibatkan mereka dalam kegiatan praktis, tim berusaha menunjukkan pentingnya mengurangi sampah plastik dan potensi ecobrick sebagai alternatif yang berkelanjutan. Ecobrick, yang terbuat dari botol plastik yang diisi dengan sampah non-biodegradable, berfungsi sebagai solusi praktis untuk memanfaatkan plastik sambil juga berkontribusi pada infrastruktur komunitas.
Sepanjang program, siswa berpartisipasi dalam lokakarya yang memberikan mereka pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat ecobrick. Lokakarya tersebut mencakup diskusi tentang dampak lingkungan dari sampah plastik, manfaat daur ulang, dan proses langkah demi langkah dalam membuat ecobrick. Pendekatan interaktif ini tidak hanya mendidik siswa tetapi juga memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan di komunitas mereka sendiri.
Inisiatif ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama Tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan) dan Tujuan 15 (Kehidupan di Darat). Dengan mempromosikan pengelolaan sampah dan mendorong penggunaan ecobrick, program ini berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Selain itu, ini juga mendukung keanekaragaman hayati dengan mengurangi dampak buruk pencemaran plastik terhadap ekosistem lokal.
Seiring berjalannya program, antusiasme di antara siswa semakin meningkat. Banyak yang mengungkapkan kegembiraan mereka tentang prospek menggunakan ecobrick dalam proyek komunitas di masa depan, seperti membangun bangku atau struktur taman. Antusiasme ini sangat penting untuk menumbuhkan budaya keberlanjutan di dalam desa, karena siswa menjadi advokat untuk pengelolaan lingkungan.
Upaya tim KKN tidak hanya mendidik siswa tetapi juga memicu percakapan di antara orang tua dan anggota komunitas tentang pentingnya pengelolaan sampah. Inisiatif ini memiliki potensi untuk menciptakan efek riak, mendorong keluarga untuk mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Sebagai kesimpulan, pembuatan ecobrick di SMPN 3 Pangandaran merupakan pendekatan proaktif untuk menangani krisis sampah plastik di Desa Purbahayu. Dengan melibatkan siswa dalam kegiatan yang bermakna dan mempromosikan kesadaran, program ini berkontribusi pada tujuan yang lebih luas dalam keberlanjutan dan konservasi keanekaragaman hayati. Saat komunitas terus berjuang dengan sampah plastik, inisiatif seperti ini sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi mendatang.