Sosialiasi dan Pembagian Buku Saku Tanggap Bencana Tsunami

, , Comments Off on Sosialiasi dan Pembagian Buku Saku Tanggap Bencana Tsunami

Pada tanggal 29 Juli 2024, sebuah acara penting berlangsung di SDN 1 Purbahayu, di mana Fenora Aninditya Pramesthi dan timnya melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa. Fokus utama dari inisiatif ini adalah sosialisasi dan pembagian buku saku tanggap bencana tsunami. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan siswa tentang manajemen bencana, terutama di daerah yang rentan terhadap tsunami.

Acara ini dihadiri oleh siswa kelas 4, 5, dan 6, yang berada pada usia krusial untuk belajar tentang keselamatan dan kesiapsiagaan bencana. Pembagian buku saku diharapkan dapat memberdayakan para pelajar muda dengan informasi penting yang dapat membantu mereka merespons secara efektif jika terjadi tsunami. Dengan membekali siswa dengan pengetahuan, program ini bertujuan untuk menumbuhkan budaya kesiapsiagaan dan ketahanan dalam menghadapi bencana alam.

Kabupaten Pangandaran, tempat SDN 1 Purbahayu berada, terletak di sepanjang pantai selatan Jawa, sehingga sangat rentan terhadap ancaman tsunami akibat kedekatannya dengan Samudera Hindia. Karakteristik geografis daerah ini memerlukan langkah-langkah proaktif untuk mengurangi risiko yang terkait dengan bencana tersebut. Inisiatif oleh UGM (Universitas Gadjah Mada) merupakan langkah penting dalam menanamkan kesadaran dan kesiapan di kalangan generasi muda.

Latar belakang inisiatif ini menyoroti pentingnya pendidikan dini dalam tanggap bencana. Dengan mengajarkan siswa tentang bahaya potensial dari tsunami dan cara bereaksi dengan tepat, program ini bertujuan untuk mengurangi risiko dan meminimalkan kerugian jika terjadi bencana. Ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 4 (Pendidikan Berkualitas) dan Tujuan 13 (Aksi Iklim), yang menekankan perlunya akses pendidikan dan manajemen perubahan iklim.

Buku saku yang dibagikan selama acara berisi informasi penting tentang kesiapsiagaan tsunami, termasuk rute evakuasi, langkah-langkah keselamatan, dan pentingnya pelestarian lingkungan. Dengan mengintegrasikan kesadaran lingkungan ke dalam pendidikan kesiapsiagaan bencana, program ini juga menangani kebutuhan akan praktik berkelanjutan yang dapat membantu mengurangi dampak perubahan iklim.

Selain pembagian materi, acara ini juga mencakup sesi interaktif di mana siswa dapat terlibat dalam diskusi tentang kesiapsiagaan bencana. Pendekatan partisipatif ini tidak hanya meningkatkan pembelajaran tetapi juga mendorong siswa untuk berpikir kritis tentang peran mereka dalam manajemen bencana dan pengelolaan lingkungan.

Keterlibatan UGM dalam inisiatif ini mencerminkan komitmen terhadap pengabdian masyarakat dan pengurangan risiko bencana. Dengan berkolaborasi dengan sekolah-sekolah lokal, universitas ini bertujuan untuk berkontribusi pada ketahanan komunitas di Pangandaran dan mempromosikan budaya keselamatan dan kesiapsiagaan di kalangan generasi muda.

Seiring dunia menghadapi tantangan yang semakin meningkat terkait perubahan iklim dan bencana alam, inisiatif seperti ini sangat penting dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh. Mendidik generasi muda tentang tanggap bencana tidak hanya mempersiapkan mereka untuk keadaan darurat yang mungkin terjadi tetapi juga memberdayakan mereka untuk mengambil tindakan di komunitas mereka.

Sebagai kesimpulan, sosialisasi dan pembagian buku saku tanggap bencana tsunami di SDN 1 Purbahayu adalah upaya yang patut dipuji untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan siswa. Dengan menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan, inisiatif ini berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas dan manajemen perubahan iklim, memastikan bahwa generasi mendatang lebih siap menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh bencana alam.