Dalam upaya meningkatkan geowisata di Desa Pagergunung, sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Meli Rahmadani sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) dari tanggal 11 Juli hingga 12 Agustus 2024. Inisiatif ini berfokus pada pembuatan papan penunjuk arah yang informatif dan menarik secara visual, yang akan memandu pengunjung menuju Tanggensin Hills, sebuah atraksi alam yang menakjubkan di daerah tersebut.
Proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas, karena bertujuan untuk mendidik baik masyarakat lokal maupun wisatawan tentang pentingnya geowisata.
Latar belakang inisiatif ini berasal dari kebutuhan mendesak untuk meningkatkan promosi dan aksesibilitas objek wisata geowisata di Desa Pagergunung. Meskipun memiliki pemandangan yang menakjubkan ke arah laut dan fitur geologis yang unik, Tanggensin Hills kurang dikunjungi karena kurangnya papan penunjuk yang jelas. Ketidakadaan papan penunjuk arah telah menyulitkan wisatawan untuk menemukan permata tersembunyi ini, yang mendorong tim KKN untuk bertindak.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk membuat papan penunjuk arah yang tidak hanya informatif tetapi juga mudah dilihat. Dengan cara ini, tim berharap dapat memudahkan navigasi pengunjung menuju Tanggensin Hills, sehingga meningkatkan daya tarik dan jumlah pengunjung ke lokasi tersebut. Proyek ini juga bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dengan memberikan mereka alat untuk mengelola dan mempromosikan destinasi geowisata mereka dengan lebih baik.
Peserta dari inisiatif ini termasuk perangkat desa setempat yang bersemangat untuk mendukung proyek ini. Keterlibatan mereka sangat penting, karena mereka memiliki wawasan berharga tentang kebutuhan masyarakat dan potensi situs geowisata. Dengan berkolaborasi dengan otoritas lokal, tim KKN memastikan bahwa proyek ini disesuaikan dengan konteks spesifik Desa Pagergunung.
Selama durasi program, tim KKN akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk merancang papan infografis, memilih lokasi yang tepat untuk pemasangan, dan mengadakan lokakarya edukasi untuk masyarakat lokal. Lokakarya ini akan berfokus pada pentingnya geowisata dan bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam mereka untuk pembangunan berkelanjutan.
Selain meningkatkan visibilitas Tanggensin Hills, proyek ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa bangga di antara penduduk setempat. Dengan memamerkan warisan alam mereka, masyarakat dapat menarik lebih banyak pengunjung, yang pada gilirannya dapat menghasilkan manfaat ekonomi. Peningkatan pariwisata dapat memberikan peluang bagi bisnis lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan pertukaran budaya.
Upaya tim KKN diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi masyarakat. Dengan meningkatkan akses ke situs geowisata, mereka tidak hanya berkontribusi pada ekonomi lokal tetapi juga mempromosikan kesadaran lingkungan dan keberlanjutan. Proyek ini menjadi model bagi desa lain dengan potensi serupa, menunjukkan bagaimana pendidikan dan keterlibatan masyarakat dapat mendorong inisiatif pariwisata berkelanjutan.
Seiring berjalannya proyek, tim KKN akan mendokumentasikan aktivitas mereka dan mengumpulkan umpan balik dari pengunjung dan masyarakat lokal. Umpan balik ini akan sangat berharga dalam menilai efektivitas papan penunjuk arah dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Tujuan akhirnya adalah menciptakan model berkelanjutan yang dapat diterapkan di daerah lain, lebih lanjut berkontribusi pada pencapaian SDGs.
Sebagai kesimpulan, pembuatan papan infografis di Desa Pagergunung merupakan langkah signifikan menuju revitalisasi geowisata di daerah tersebut. Dengan menggabungkan pendidikan, keterlibatan masyarakat, dan praktik berkelanjutan, inisiatif ini tidak hanya meningkatkan visibilitas Tanggensin Hills tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal untuk mengambil alih potensi pariwisata mereka.