Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mempromosikan pariwisata berkelanjutan, sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Muhammad Awwaly Fawwa’iq Syamsi sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Kalurahan Banjarsari dari 10 Juli hingga 2 Agustus 2024. Tujuan utama dari program ini adalah untuk memetakan lokasi-lokasi di dalam desa yang memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata, sehingga meningkatkan pengembangan kawasan secara keseluruhan.Kalurahan Banjarsari terletak di wilayah yang kaya akan potensi alam dan budaya, menjadikannya sebagai destinasi unik untuk pengembangan pariwisata. Secara geografis, Banjarsari berada di daerah dataran tinggi yang ditandai dengan perbukitan yang subur, lingkungan yang masih alami, dan suasana pedesaan yang tenang. Lingkungan ini tidak hanya menarik bagi pecinta alam tetapi juga menawarkan tempat peristirahatan yang damai bagi mereka yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Desa ini juga memiliki berbagai situs bersejarah dan budaya yang erat kaitannya dengan tradisi masyarakat setempat, memperkaya Banjarsari dengan warisan yang dapat dieksplorasi dan dinikmati oleh pengunjung. Aset budaya ini sangat penting untuk menciptakan identitas yang khas bagi desa, yang dapat dimanfaatkan untuk menarik wisatawan yang tertarik pada pengalaman otentik.
Banjarsari juga dikenal dengan potensi pertanian dan agrowisata, karena tanahnya yang subur mendukung berbagai aktivitas pertanian seperti budidaya tanaman, peternakan, serta perkebunan buah dan sayuran. Kekayaan pertanian ini menciptakan peluang untuk mengembangkan konsep wisata berbasis alam dan edukasi, yang memungkinkan pengunjung belajar tentang praktik bertani dan menikmati hasil pertanian langsung dari sumbernya.
Namun, desa ini menghadapi beberapa tantangan, termasuk kebutuhan untuk memperkenalkan potensinya kepada audiens yang lebih luas dan menarik minat wisatawan. Dengan kemajuan teknologi dan media promosi yang efektif, Kalurahan Banjarsari berupaya memaksimalkan potensinya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan merangsang pertumbuhan ekonomi lokal.
Program-program seperti pembuatan poster promosi wisata dan pengembangan fasilitas pendukung menjadi langkah strategis untuk menjadikan Banjarsari sebagai destinasi wisata yang dikenal luas. Inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan visibilitas desa tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan.
Proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 11, yang berfokus pada menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Dengan mempromosikan pariwisata yang menghormati warisan budaya dan mendorong keterlibatan komunitas, Banjarsari mengambil langkah signifikan menuju pencapaian tujuan ini.
Para mahasiswa yang terlibat dalam program KKN ini bekerja sama dengan pemangku kepentingan lokal untuk memastikan bahwa pengembangan pariwisata bersifat berbasis komunitas dan sensitif terhadap budaya. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk menciptakan model pariwisata yang menguntungkan baik pengunjung maupun penduduk setempat.
Seiring dengan berjalannya proyek ini, tim optimis tentang dampak positif yang akan ditimbulkan di Kalurahan Banjarsari. Dengan menyoroti daya tarik unik daerah ini dan mempromosikan praktik berkelanjutan, mereka berharap dapat menginspirasi gelombang baru pariwisata yang menghormati warisan budaya desa sambil memberikan peluang ekonomi bagi warganya.
Sebagai kesimpulan, pembuatan poster persebaran potensi wisata di Kalurahan Banjarsari merupakan langkah penting menuju pengembangan pariwisata berkelanjutan. Melalui inisiatif ini, desa bertujuan untuk memamerkan keindahan alam dan kekayaan budayanya, memastikan bahwa baik komunitas maupun pengunjung dapat menikmati manfaat dari sektor pariwisata yang berkembang.
