Dalam era pembangunan yang semakin pesat, kebutuhan akan ruang publik yang berkualitas di desa menjadi semakin penting. Ruang publik tidak hanya berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat, tetapi juga sebagai penghubung sosial dan ekonomi yang dapat meningkatkan kesejahteraan komunitas. Desa Pagerharjo, yang merupakan salah satu desa yang sedang berkembang, menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur dan pelayanan publik.Untuk mengatasi tantangan ini, Teresia Dwine Adentya Putri dan timnya, yang sedang melaksanakan KKN di Lapangan Gedelen, Rumah Pondokan, Pagerharjo, telah memulai proyek yang bertujuan untuk merancang dan memvisualisasikan Ruang Komunitas Publik. Ruang ini dimaksudkan untuk mendukung berbagai aktivitas masyarakat, mulai dari pasar lokal hingga acara seni dan budaya. Proyek ini akan melibatkan pemimpin setempat, termasuk Pak Lurah dan Pak Ulu-ulu Pagerharjo, untuk memastikan bahwa desain mencerminkan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
Desain Ruang Komunitas Publik di Pagerharjo bertujuan untuk menciptakan area yang inklusif dan fungsional yang mendukung beragam aktivitas masyarakat. Penting agar desain ini mempertimbangkan aspek keberlanjutan dan pemeliharaan, sehingga ruang publik dapat berfungsi secara optimal dalam jangka panjang. Dengan menciptakan ruang publik yang baik, proyek ini bertujuan untuk memperkuat kohesi sosial dan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam menghadapi tantangan pembangunan.
Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 9 dan 11, yang berfokus pada pembangunan infrastruktur yang tangguh dan menjadikan kota serta pemukiman manusia inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan. Dengan meningkatkan infrastruktur ICT dan pengembangan ekonomi melalui ruang publik ini, Pagerharjo dapat membuka jalan menuju desa yang mandiri.
Proyek ini akan dilaksanakan dari 28 Juli hingga 11 Agustus 2024, di mana tim akan berinteraksi dengan anggota masyarakat untuk mengumpulkan masukan dan umpan balik mengenai desain. Pendekatan partisipatif ini memastikan bahwa ruang tersebut akan memenuhi kebutuhan nyata penduduk, mendorong rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap fasilitas baru ini.
Selain meningkatkan interaksi sosial, Ruang Komunitas Publik diharapkan dapat merangsang aktivitas ekonomi lokal. Dengan menyelenggarakan pasar lokal dan acara komunitas, ruang ini dapat menjadi pusat pengembangan ekonomi, memberikan peluang bagi pengusaha dan pengrajin lokal untuk memamerkan produk dan layanan mereka.
Lebih jauh lagi, desain ini akan mengintegrasikan ruang terbuka hijau dan area rekreasi, mempromosikan gaya hidup sehat dan keberlanjutan lingkungan. Aspek ini sangat penting dalam menciptakan komunitas yang seimbang yang menghargai interaksi sosial dan pengelolaan lingkungan.
Seiring dengan kemajuan proyek, ini akan menjadi model bagi desa lain yang menghadapi tantangan serupa. Pelajaran yang dipelajari dan praktik terbaik yang dikembangkan selama fase desain dan implementasi dapat dibagikan dengan komunitas tetangga, mendorong pendekatan kolaboratif terhadap pembangunan pedesaan.
Sebagai kesimpulan, perancangan Ruang Komunitas Publik di Pagerharjo merupakan langkah signifikan menuju penciptaan desa yang mandiri dan berkelanjutan. Dengan memprioritaskan kebutuhan masyarakat dan mendorong pengembangan ekonomi, inisiatif ini memiliki potensi untuk mengubah lanskap sosial dan ekonomi Pagerharjo, yang pada akhirnya berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.