Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga

, , Comments Off on Pembuatan Pupuk Organik dari Limbah Rumah Tangga

Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mengatasi masalah lingkungan, Ardiko Dwiky Shaputra dan timnya sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di TPS 3R Desa Karyamukti, Kecamatan Panyingkiran, Majalengka, Jawa Barat. Program ini, yang berlangsung dari 21 Juli hingga 12 Agustus 2024, berfokus pada pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga. Inisiatif ini sangat penting mengingat meningkatnya volume limbah rumah tangga yang menjadi ancaman serius bagi lingkungan.Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengurangi limbah rumah tangga, meningkatkan kesadaran lingkungan masyarakat, mendorong praktik pertanian berkelanjutan, memberdayakan warga melalui pelatihan pembuatan pupuk organik cair, meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian, mengembangkan ekonomi lokal melalui usaha pembuatan pupuk organik cair, dan menjalin kerja sama komunitas dalam pengelolaan lingkungan.

Latar belakang kegiatan ini berasal dari kondisi lingkungan yang semakin memprihatinkan, diperburuk oleh meningkatnya jumlah limbah rumah tangga. Limbah organik, seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan, sering kali dibuang tanpa pengolahan yang tepat, yang mengakibatkan pencemaran lingkungan dan peningkatan volume sampah di tempat pembuangan akhir. Namun, limbah organik ini memiliki potensi besar untuk dimanfaatkan kembali, terutama sebagai bahan baku untuk pembuatan pupuk organik cair.

Pupuk organik cair yang dihasilkan dari limbah rumah tangga menawarkan beberapa keuntungan. Selain ramah lingkungan, pupuk ini dapat membantu meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah. Dengan memanfaatkan pupuk organik cair, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang sering kali mahal dan dapat merusak lingkungan dalam jangka panjang. Melalui program KKN ini, mahasiswa bertujuan untuk mendidik masyarakat tentang pentingnya pengelolaan limbah organik rumah tangga secara efektif.

Pembuatan pupuk organik cair dari limbah rumah tangga bukan hanya sebagai upaya pengurangan limbah, tetapi juga sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui praktik pertanian yang berkelanjutan. Kegiatan KKN ini akan memberikan pelatihan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara mengolah limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair.

Dengan adanya inisiatif ini, diharapkan masyarakat akan lebih peduli terhadap lingkungan, dapat memanfaatkan limbah rumah tangga secara produktif, dan pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara yang ramah lingkungan. Program ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk Tanpa Kelaparan (SDG 2), Kesehatan yang Baik dan Kesejahteraan (SDG 3), Air Bersih dan Sanitasi (SDG 6), Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan (SDG 11), Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab (SDG 12), Aksi Iklim (SDG 13), dan Kehidupan di Darat (SDG 15).

Peserta kegiatan ini meliputi warga setempat dan komunitas petani dari Desa Panyingkiran dan Karyamukti, serta Kepala Desa sebagai tamu. Kolaborasi di antara anggota komunitas sangat penting untuk keberhasilan inisiatif ini, karena mendorong tanggung jawab kolektif dalam pengelolaan lingkungan.

Sebagai kesimpulan, pembuatan pupuk organik dari limbah rumah tangga di Desa Karyamukti merupakan pendekatan proaktif untuk menangani pengelolaan limbah dan keberlanjutan lingkungan. Dengan mengubah limbah menjadi sumber daya yang berharga, inisiatif ini tidak hanya mengatasi masalah lingkungan yang mendesak tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam praktik pertanian berkelanjutan, yang pada akhirnya berkontribusi pada masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.