Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk memulihkan ekosistem dan mengatasi perubahan iklim, tim mahasiswa yang dipimpin oleh Jasmine Alvia Pratiwi akan melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Gunung Budheg, Tulungagung, dari 10 Juli hingga 10 Agustus 2024. Program ini berfokus pada upaya reboisasi yang tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kualitas lingkungan tetapi juga untuk melestarikan keanekaragaman hayati di daerah tersebut.Gunung Budheg, sebuah destinasi wisata terkenal di Desa Tanggung, merupakan gunung api purba yang diusulkan menjadi Geopark Nasional. Daerah ini memiliki bentang alam yang kering dan gersang, sehingga memerlukan upaya konservasi dan penanaman pohon untuk melindungi keanekaragaman hayati yang kaya serta mencegah erosi dan kerusakan lingkungan.
Tujuan utama dari proyek reboisasi ini adalah untuk memulihkan fungsi ekosistem di daerah tersebut, meningkatkan kualitas lingkungan, dan mengurangi dampak perubahan iklim. Proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 13 (Aksi Iklim) dan 15 (Kehidupan di Darat), yang menekankan pentingnya praktik berkelanjutan dalam melestarikan ekosistem dan memerangi perubahan iklim.
Untuk memaksimalkan efektivitas media tanam, tim akan memanfaatkan zeolit, mineral alami yang dikenal karena kemampuannya dalam meningkatkan kualitas tanah. Zeolit membantu dalam memaksimalkan penyerapan air, meningkatkan ketersediaan nutrisi, menjaga keseimbangan pH tanah, dan meningkatkan kualitas tanah dalam jangka panjang. Pendekatan inovatif ini diharapkan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap keberhasilan upaya reboisasi.
Peserta dari inisiatif ini mencakup tim KKN dan anggota masyarakat lokal dari Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Gunung Budheg. Kolaborasi mereka sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan reboisasi ini berkelanjutan dan bermanfaat bagi ekosistem lokal serta masyarakat.
Penggunaan zeolit dalam proses reboisasi sangat penting dalam konteks perubahan iklim, karena dapat membantu mengurangi kadar karbon dioksida di atmosfer dengan mempromosikan pertumbuhan tanaman yang sehat. Pohon memiliki peran vital dalam menyerap karbon dioksida, sehingga berkontribusi pada pengurangan gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas udara.
Selain itu, kegiatan reboisasi ini juga akan fokus pada pelestarian keanekaragaman hayati unik di Gunung Budheg. Dengan menanam spesies pohon asli, proyek ini bertujuan untuk menciptakan habitat bagi berbagai flora dan fauna, memastikan kelangsungan hidup spesies lokal dan meningkatkan keseimbangan ekologi di daerah tersebut.
Seiring berjalannya proyek, tim akan memantau pertumbuhan pohon-pohon yang baru ditanam dan menilai dampak keseluruhan dari upaya reboisasi terhadap lingkungan lokal. Ini akan memberikan data berharga untuk inisiatif konservasi di masa depan dan berkontribusi pada upaya berkelanjutan untuk memerangi perubahan iklim.
Sebagai kesimpulan, proyek reboisasi di Gunung Budheg merupakan langkah penting menuju pemulihan integritas ekosistem di daerah tersebut sambil mempromosikan praktik berkelanjutan. Melalui penggunaan zeolit yang inovatif dan kolaborasi dengan masyarakat lokal, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan sehat untuk generasi mendatang.