Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk pembangunan berkelanjutan, sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Jasmine Alvia Pratiwi sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung. Proyek ini berlangsung dari 8 Juli hingga 5 Agustus 2024, dan berfokus pada pembuatan peta tata guna lahan yang komprehensif untuk desa yang memiliki luas 334,93 hektar (sekitar 3,34 km²). Upaya pemetaan ini sangat penting untuk mengoptimalkan penggunaan lahan dan memastikan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.Tujuan utama dari pemetaan tata guna lahan ini adalah untuk meningkatkan pemanfaatan lahan untuk berbagai sektor, termasuk pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata. Dengan mengidentifikasi praktik terbaik untuk alokasi lahan, proyek ini bertujuan untuk mendukung pembangunan desa yang terarah dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 11, yang menekankan pentingnya kota dan komunitas yang berkelanjutan.
Desa Tanggung ditandai dengan penggunaan lahan yang beragam, termasuk ladang pertanian, area permukiman, dan zona yang ditetapkan untuk kegiatan peternakan, perikanan, dan pariwisata. Proyek pemetaan ini akan memberikan wawasan berharga tentang pola penggunaan lahan saat ini dan menyoroti area dengan potensi untuk pengembangan ekonomi berdasarkan sumber daya alam lokal. Adaptabilitas dalam perencanaan pembangunan ini sangat penting untuk pertumbuhan masa depan desa.
Keterlibatan warga setempat dan perangkat desa merupakan aspek kunci dari inisiatif ini. Partisipasi masyarakat memastikan bahwa proses pemetaan mencerminkan kebutuhan dan aspirasi warga desa. Lokakarya dan diskusi akan diadakan untuk mengumpulkan masukan dari komunitas, mendorong rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap pengelolaan lahan yang berkelanjutan.
Sebagai bagian dari proyek ini, tim juga akan membahas manajemen risiko lingkungan dan strategi mitigasi bencana. Dengan memahami kemampuan dan kerentanan lahan, desa dapat lebih baik mempersiapkan diri menghadapi tantangan lingkungan yang mungkin terjadi. Pendekatan proaktif ini sangat penting untuk melindungi masa depan komunitas dan meningkatkan ketahanan terhadap dampak perubahan iklim.
Proses pemetaan akan memanfaatkan teknologi modern, termasuk Sistem Informasi Geografis (GIS), untuk membuat peta tata guna lahan yang akurat dan detail. Peta-peta ini akan menjadi alat penting bagi otoritas lokal dan pemangku kepentingan dalam membuat keputusan yang tepat mengenai pengelolaan lahan dan perencanaan pembangunan.
Selain manfaat langsung dari penggunaan lahan yang dioptimalkan, proyek ini juga bertujuan untuk meningkatkan pariwisata di Desa Tanggung. Dengan mengidentifikasi area yang cocok untuk pengembangan pariwisata, desa dapat menarik pengunjung dan menghasilkan pendapatan tambahan bagi bisnis lokal. Ini sejalan dengan tujuan yang lebih luas untuk mempromosikan praktik pariwisata berkelanjutan yang menghormati lingkungan dan budaya lokal.
Tim KKN, di bawah kepemimpinan Jasmine Alvia Pratiwi, berkomitmen untuk memastikan bahwa hasil dari proyek ini berkelanjutan dan bermanfaat bagi komunitas dalam jangka panjang. Dengan mendorong kolaborasi antara mahasiswa, warga setempat, dan pejabat pemerintah, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan model bagi desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa.
Seiring dengan kemajuan proyek, tim akan mendokumentasikan temuan mereka dan membagikannya kepada komunitas, memastikan transparansi dan akuntabilitas. Implementasi yang sukses dari proyek pemetaan tata guna lahan ini dapat menjadi cetak biru bagi daerah lain di Indonesia, mempromosikan praktik pembangunan berkelanjutan di seluruh negeri.