Di jantung Desa Sawo, sebuah inisiatif penting sedang berlangsung untuk mengatasi masalah kualitas air tanah yang mendesak. Dipimpin oleh Nashrullah Alfath Sugiyarso dan timnya, program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk menilai kadar kalsium dalam air tanah desa dan mengembangkan strategi penanggulangan yang efektif untuk memastikan bahwa air tersebut aman untuk dikonsumsi sehari-hari. Program ini merupakan bagian dari komitmen yang lebih luas untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya dalam hal akses terhadap air bersih dan sanitasi, pendidikan dasar, dan pengembangan ekonomi.Program ini dilaksanakan dari tanggal 10 hingga 14 Juli 2024, melibatkan total 49 peserta, termasuk pemimpin lokal seperti ketua RT, ketua RW, anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), dan perangkat desa lainnya. Kehadiran kepala desa dan sekretaris menambah makna acara ini, menyoroti komitmen masyarakat untuk meningkatkan kualitas air.
Desa Sawo terletak di daerah morfologi karst, yang ditandai dengan formasi batu kapur yang terbentuk akibat pengangkatan tektonik dan proses eksogenik. Pengaturan geologi yang unik ini berkontribusi pada pelarutan batu kapur ketika berinteraksi dengan air, yang mengakibatkan tingginya kadar kalsium dalam air tanah. Jika tidak ditangani, kadar kalsium yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti batu ginjal, yang merupakan risiko serius bagi kesejahteraan masyarakat.
Untuk mengatasi tantangan ini, program ini fokus pada penerapan sistem penyaringan yang dirancang untuk mengurangi kadar kalsium dalam air tanah. Sistem ini tidak hanya akan membuat air aman untuk dikonsumsi tetapi juga mempromosikan hasil kesehatan yang lebih baik bagi penduduk. Inisiatif ini sejalan dengan SDG 6, yang menekankan pentingnya air bersih dan sanitasi untuk semua.
Program ini juga mencakup komponen pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi air dan risiko kesehatan yang terkait dengan air tanah yang tidak diolah. Dengan melibatkan pemimpin lokal dan anggota masyarakat, inisiatif ini mendorong kemitraan masyarakat sipil yang sangat penting untuk pembangunan berkelanjutan. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk memastikan bahwa solusi yang dikembangkan efektif dan sesuai dengan budaya setempat.
Pada tanggal 27 Juli, acara tindak lanjut akan diadakan untuk mensosialisasikan temuan dan mengevaluasi efektivitas strategi yang diterapkan. Evaluasi ini akan memberikan wawasan berharga tentang dampak program dan membantu menyempurnakan upaya di masa depan untuk meningkatkan kualitas air di Desa Sawo. Komitmen untuk penilaian berkelanjutan mencerminkan prinsip SDG 17, yang mendorong kemitraan untuk mencapai tujuan.
Inisiatif di Desa Sawo adalah contoh utama bagaimana komunitas lokal dapat bersatu untuk mengatasi tantangan lingkungan sambil mempromosikan pengembangan ekonomi. Dengan memastikan akses terhadap air bersih, program ini tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat tetapi juga mendukung kesejahteraan keseluruhan komunitas. Pendekatan holistik ini sangat penting untuk mencapai pembangunan berkelanjutan di wilayah tersebut.
Sebagai kesimpulan, upaya di Desa Sawo menyoroti persimpangan kritis antara konservasi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keterlibatan komunitas. Seiring program ini berkembang, ia menjadi model bagi desa lain yang menghadapi tantangan serupa, menunjukkan kekuatan kolaborasi dalam mencapai SDGs. Komitmen pemimpin lokal dan anggota masyarakat adalah bukti potensi perubahan positif ketika orang bekerja sama menuju tujuan bersama.