Dalam sebuah inisiatif penting untuk meningkatkan akses terhadap air bersih, sekelompok mahasiswa dari Program KKN yang dipimpin oleh Bintang Nurcahyo Wibowo telah memulai proyek di Desa Babuin, Kecamatan Kolbano, Timor Tengah Selatan, NTT. Proyek yang berlangsung dari 28 Juli hingga 3 Agustus 2024 ini berfokus pada pembuatan bak penampung air komunal untuk memfasilitasi distribusi air bersih kepada warga setempat.
Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk membantu warga desa dalam menyalurkan air bersih ke rumah-rumah mereka, sehingga memastikan mereka memiliki akses yang lebih dekat terhadap sumber daya penting ini. Proyek ini sangat penting mengingat tingginya angka stunting di NTT, yang telah mendorong tim untuk menangani isu mendesak ini melalui kegiatan KKN mereka.
Peserta dalam proyek ini terdiri dari mahasiswa KKN dan warga desa, yang bekerja sama untuk menciptakan solusi berkelanjutan untuk distribusi air. Para mahasiswa menyadari bahwa meskipun infrastruktur yang ada, termasuk pipa HDPE yang terpasang di desa, sistem ini tidak berfungsi dengan baik. Hal ini mengakibatkan pasokan air yang tidak memadai ke rumah-rumah warga.
Pembuatan bak penampung air komunal dirancang untuk meningkatkan efisiensi distribusi air. Dengan menciptakan titik pengumpulan terpusat, tim bertujuan untuk memastikan bahwa air bersih dapat disalurkan dengan lebih efektif ke rumah-rumah di Babuin. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait Air Bersih dan Sanitasi, menekankan pentingnya sumber air yang dapat diakses dan andal bagi masyarakat.
Latar belakang proyek ini berakar pada tingginya angka stunting yang diamati di NTT, yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Tim KKN telah memilih untuk fokus pada isu ini, karena baik Desa Babuin maupun Desa Ofu yang berdekatan melaporkan angka stunting yang tinggi. Dengan meningkatkan akses terhadap air bersih, tim berharap dapat berkontribusi pada hasil kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat.
Bak penampung air komunal ini tidak hanya akan memberikan manfaat langsung dalam hal akses air, tetapi juga akan berfungsi sebagai solusi jangka panjang bagi desa. Para mahasiswa berkomitmen untuk memastikan bahwa bak tersebut dibangun untuk bertahan lama, dengan melibatkan warga setempat dalam proses konstruksi untuk menumbuhkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab.
Sepanjang proyek yang berlangsung selama seminggu ini, tim KKN akan terlibat dalam berbagai kegiatan, termasuk pertemuan komunitas untuk mendidik warga tentang pentingnya air bersih dan praktik sanitasi yang baik. Mereka juga akan memberikan pelatihan tentang pemeliharaan bak penampung air untuk memastikan keberlanjutannya.
Seiring proyek ini berjalan, tim KKN optimis tentang dampak positif yang akan ditimbulkan bagi masyarakat. Mereka percaya bahwa dengan mengatasi masalah pasokan air, mereka dapat membantu mengurangi prevalensi stunting dan meningkatkan kesehatan serta kesejahteraan keseluruhan warga di Desa Babuin.
Sebagai kesimpulan, pembuatan bak penampung air komunal di Desa Babuin merupakan langkah penting menuju pencapaian SDGs terkait air bersih dan sanitasi. Upaya kolaboratif antara mahasiswa KKN dan masyarakat lokal menyoroti pentingnya bekerja sama untuk menciptakan solusi berkelanjutan bagi isu sosial yang mendesak.