Pada tanggal 13 Agustus 2024, sebuah inisiatif pemberdayaan masyarakat dilaksanakan di Balai Desa Puncak, Kecamatan Cigugur, yang dipimpin oleh Farid Rosyidi dan timnya sebagai bagian dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tujuan utama dari acara ini adalah untuk menyelaraskan program desa yang bertujuan memberantas demam berdarah dengue (DBD) dan malaria, serta meningkatkan potensi pertanian di daerah tersebut. Peserta kegiatan ini adalah warga setempat Desa Puncak yang berkumpul untuk belajar tentang praktik pertanian berkelanjutan.Latar belakang inisiatif ini berasal dari meningkatnya kasus demam berdarah di Desa Puncak. Otoritas kesehatan setempat melaporkan adanya peningkatan kasus DBD, yang memicu perlunya tindakan segera. Untuk mengatasi masalah ini, berbagai intervensi telah dilaksanakan, termasuk gotong royong membersihkan lingkungan untuk menghilangkan tempat berkembang biak nyamuk. Namun, tim menyadari bahwa langkah tambahan diperlukan untuk memberikan solusi jangka panjang.
Salah satu pendekatan inovatif yang dibahas selama sesi penyuluhan adalah budidaya sereh wangi (Cymbopogon citratus). Tanaman ini tidak hanya dihargai karena kegunaannya dalam masakan, tetapi juga dikenal memiliki sifat pengusir nyamuk berkat aromanya yang kuat. Dengan mempromosikan budidaya sereh wangi, masyarakat dapat menciptakan penghalang alami terhadap nyamuk, sehingga mengurangi risiko penularan demam berdarah.
Sesi penyuluhan mencakup demonstrasi praktis tentang cara menanam sereh wangi dengan efektif. Peserta belajar tentang kondisi tanah yang ideal, teknik penyiraman, dan strategi pengendalian hama. Pendekatan langsung ini bertujuan untuk memberdayakan anggota masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berhasil membudidayakan sereh wangi.
Selain menangani masalah kesehatan, inisiatif ini juga berfokus pada peningkatan potensi pertanian Desa Puncak. Dengan mendiversifikasi tanaman dan memperkenalkan sereh wangi sebagai produk pertanian yang layak, masyarakat dapat meningkatkan ketahanan ekonominya. Tim menekankan bahwa praktik pertanian berkelanjutan tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan keseluruhan masyarakat.
Acara ini disambut baik oleh peserta, yang menunjukkan antusiasme terhadap potensi manfaat budidaya sereh wangi. Banyak warga berbagi pengalaman mereka dengan demam berdarah dan mengungkapkan rasa terima kasih atas langkah proaktif yang diambil untuk mengatasi masalah tersebut. Rasa solidaritas komunitas sangat terasa saat peserta terlibat dalam diskusi tentang inisiatif lebih lanjut untuk memperbaiki lingkungan hidup mereka.
Sebagai bagian dari Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), inisiatif ini sejalan dengan Tujuan 4: Pendidikan Berkualitas. Dengan memberikan pendidikan untuk keberlanjutan, program ini bertujuan untuk membekali anggota masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatasi tantangan kesehatan dan pertanian. Tim percaya bahwa pendidikan adalah alat yang kuat untuk membangun ketahanan dan mempromosikan praktik berkelanjutan di dalam komunitas.
Ke depan, tim berencana untuk mengadakan sesi lanjutan untuk memantau kemajuan budidaya sereh wangi dan memberikan dukungan berkelanjutan kepada masyarakat. Mereka bertujuan untuk menciptakan jaringan petani lokal yang dapat berbagi pengalaman dan praktik terbaik, semakin memperkuat kapasitas pertanian komunitas.
Sebagai kesimpulan, sesi penyuluhan tentang budidaya sereh wangi di Balai Desa Puncak merupakan langkah signifikan menuju pemberdayaan masyarakat untuk melawan demam berdarah dan meningkatkan potensi pertanian. Melalui pendidikan dan kolaborasi, warga Desa Puncak mengambil langkah proaktif untuk menciptakan masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan.