Pada tanggal 6 Agustus 2024, sebuah inisiatif penting dilaksanakan di Balai Desa Puncak, dipimpin oleh Farid Rosyidi dan timnya sebagai bagian dari Program Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik, khususnya dalam pemrosesan dokumen penting seperti Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dan Surat Keterangan Usaha. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 9, yang menekankan pentingnya membangun infrastruktur yang tangguh dan mempromosikan industrialisasi yang berkelanjutan.Latar belakang kegiatan ini berasal dari pengakuan bahwa pelayanan publik di daerah pedesaan sering menghadapi tantangan terkait kecepatan dan efisiensi. Metode tradisional dalam pemrosesan dokumen dapat memakan waktu dan rumit, yang mengakibatkan keterlambatan yang mempengaruhi akses masyarakat terhadap layanan penting. Untuk mengatasi masalah ini, tim mengusulkan digitalisasi pelayanan publik di Balai Desa Puncak.
Digitalisasi dipandang sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dengan menerapkan solusi digital, administrasi desa dapat memperlancar proses, mengurangi penggunaan kertas, dan meningkatkan komunikasi dengan masyarakat. Transformasi ini diharapkan tidak hanya mempercepat penerbitan dokumen penting tetapi juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian layanan publik.
Peserta kegiatan ini termasuk perangkat desa Puncak, yang memainkan peran penting dalam pelaksanaan proses digitalisasi. Keterlibatan mereka memastikan bahwa solusi yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan spesifik masyarakat. Sesi pelatihan dilakukan untuk membekali perangkat desa dengan keterampilan yang diperlukan untuk mengoperasikan sistem digital baru secara efektif.
Selama acara, Farid Rosyidi menekankan pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah lokal dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Ia menyatakan, “Digitalisasi bukan hanya tentang teknologi; ini tentang meningkatkan kehidupan anggota masyarakat kita. Dengan membuat pelayanan publik lebih mudah diakses dan efisien, kita mengambil langkah signifikan menuju masa depan yang lebih baik.”
Inisiatif digitalisasi di Balai Desa Puncak diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lain yang menghadapi tantangan serupa. Dengan menunjukkan manfaat dari pelayanan publik digital, proyek ini bertujuan untuk menginspirasi pemerintah daerah lainnya untuk mengadopsi pendekatan serupa. Hal ini dapat memicu gerakan yang lebih luas menuju transformasi digital di daerah pedesaan di seluruh wilayah.
Seiring berjalannya hari, tim melakukan demonstrasi sistem digital baru, memungkinkan perangkat desa untuk mengenal teknologi tersebut. Umpan balik dari peserta sangat positif, dengan banyak yang mengungkapkan antusiasme mereka tentang potensi perbaikan dalam penyampaian layanan.
Sebagai kesimpulan, digitalisasi pelayanan publik di Balai Desa Puncak merupakan kemajuan signifikan dalam upaya mencapai pemerintahan yang efisien dan efektif. Dengan mengadopsi teknologi, desa ini tidak hanya meningkatkan pelayanan publiknya tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Inisiatif ini adalah bukti kekuatan inovasi dan kolaborasi dalam mendorong perubahan positif di komunitas lokal.