Dalam upaya meningkatkan kesiapsiagaan bencana di kalangan generasi muda, program pengabdian masyarakat berjudul “Sekolah Alam: Pengenalan Berbagai Jenis Bencana Alam dan Pelatihan Mitigasinya dalam Upaya Pembentukan Mental Siaga Bencana sejak Dini” akan dilaksanakan di Desa Purbahayu dari tanggal 20 Juli hingga 4 Agustus 2024.
Inisiatif ini dipimpin oleh Refa Rahma Putri Oktaviany dan timnya, bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anak-anak setempat mengenai bencana alam melalui pembelajaran langsung dan pelatihan mitigasi praktis.
Program ini berakar pada pentingnya pendidikan dan kesiapsiagaan bencana yang terintegrasi dalam kehidupan sehari-hari, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 4 dan 13. SDG 4 menekankan pendidikan yang berkualitas dan inklusif untuk semua, termasuk literasi bencana, sementara SDG 13 berfokus pada tindakan cepat dalam menangani perubahan iklim dan bencana alam. Di daerah yang rawan bencana seperti Purbahayu, di mana gempa bumi, banjir, dan tanah longsor sering terjadi, sangat penting bagi generasi muda untuk mengenal berbagai jenis bencana dan memahami langkah-langkah mitigasinya.
Peserta kegiatan ini adalah anak-anak Desa Purbahayu, yang akan terlibat dalam sesi interaktif yang dirancang untuk mengajarkan mereka tentang karakteristik berbagai bencana alam. Kurikulum akan mencakup pelajaran tentang mengidentifikasi risiko, memahami tanda-tanda peringatan, dan belajar bagaimana merespons secara efektif selama keadaan darurat. Dengan membangun budaya kesiapsiagaan, program ini bertujuan untuk memberdayakan anak-anak agar mengambil langkah proaktif di komunitas mereka.
Selain pengetahuan teoretis, program ini juga akan menggabungkan sesi pelatihan praktis di mana anak-anak akan berpartisipasi dalam simulasi dan latihan. Kegiatan ini akan memberikan mereka pengalaman langsung dalam respons bencana, membantu membangun kepercayaan diri dan keterampilan mereka dalam situasi nyata. Tujuannya adalah untuk menanamkan rasa tanggung jawab dan kesadaran di kalangan generasi muda, sehingga mereka dapat berkontribusi positif terhadap ketahanan komunitas mereka.
Inisiatif ini juga menyoroti pentingnya keterlibatan komunitas dalam kesiapsiagaan bencana. Orang tua dan pemimpin lokal akan diundang untuk berpartisipasi dalam lokakarya, memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh anak-anak diperkuat di rumah dan dalam komunitas. Pendekatan kolaboratif ini sangat penting untuk menciptakan strategi kesiapsiagaan bencana yang komprehensif yang mencakup semua anggota desa.
Seiring dengan perubahan iklim yang terus memperburuk frekuensi dan intensitas bencana alam, kebutuhan akan program pendidikan dan kesiapsiagaan yang efektif menjadi semakin mendesak. Dengan fokus pada generasi muda, program ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya sadar akan risiko tetapi juga dilengkapi dengan alat untuk menguranginya. Visi jangka panjangnya adalah untuk membudayakan ketahanan yang dapat menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Program “Sekolah Alam” merupakan langkah signifikan menuju pencapaian SDGs, terutama dalam mempromosikan pendidikan untuk keberlanjutan dan tindakan iklim. Dengan memberdayakan anak-anak dengan pengetahuan dan keterampilan, inisiatif ini berkontribusi pada pembangunan komunitas yang lebih tangguh yang dapat beradaptasi dengan lingkungan yang berubah. Pelajaran yang dipelajari selama program ini tidak hanya akan bermanfaat bagi peserta tetapi juga akan memiliki dampak jangka panjang bagi seluruh desa.
Sebagai kesimpulan, inisiatif “Sekolah Alam” di Desa Purbahayu mewakili pendekatan proaktif terhadap kesiapsiagaan bencana dan pendidikan. Dengan melibatkan anak-anak dalam pengalaman belajar yang bermakna, program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab dan kesiapan yang akan berguna bagi mereka sepanjang hidup. Saat dunia menghadapi tantangan lingkungan yang semakin meningkat, inisiatif semacam ini sangat penting dalam membentuk masa depan yang berkelanjutan bagi semua.
