Peta Bahaya dan Mitigasi Bencana Tsunami dalam Upaya Mewujudkan Desa Siaga Bencana

, , Comments Off on Peta Bahaya dan Mitigasi Bencana Tsunami dalam Upaya Mewujudkan Desa Siaga Bencana

Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan bencana, sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Refa Rahma Putri Oktaviany sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di desa-desa Kecamatan Pangandaran. Program yang berjudul “Peta Bahaya dan Mitigasi Bencana Tsunami” ini akan berlangsung dari 11 Juli hingga 7 Agustus 2024

Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menghasilkan peta bahaya tsunami yang komprehensif dan strategi mitigasi untuk membangun komunitas yang siaga bencana dan mengurangi risiko yang terkait dengan bencana alam tersebut.

Program ini didorong oleh kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan pengelolaan risiko bencana di daerah pesisir yang rawan tsunami, sesuai dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 9 dan 13. SDG 9 menekankan pentingnya pengembangan infrastruktur yang tangguh dan berkelanjutan, terutama di daerah yang berisiko tinggi terhadap bencana. Kecamatan Pangandaran, yang sering terkena gempa bumi dan berpotensi mengalami tsunami, memerlukan peningkatan signifikan dalam infrastruktur untuk dapat merespons bencana dengan efektif.

Pemetaan bahaya tsunami merupakan langkah awal yang krusial untuk mengidentifikasi area-area rawan dan merencanakan pembangunan yang lebih tangguh guna melindungi masyarakat dari dampak bencana. Inisiatif ini tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik tetapi juga bertujuan untuk mendidik masyarakat setempat tentang strategi mitigasi tsunami, sesuai dengan SDG 13 yang menyerukan tindakan untuk mengatasi perubahan iklim dan dampak bencana alam.

Peserta dalam program ini meliputi pemerintah desa Purbahayu dan warga sekitar Kecamatan Pangandaran. Keterlibatan mereka sangat penting untuk keberhasilan proyek ini, karena dapat mendorong partisipasi masyarakat dan memastikan bahwa strategi yang dikembangkan relevan dan efektif untuk konteks lokal.

Program KKN ini akan mencakup lokakarya, pertemuan komunitas, dan kegiatan praktis untuk meningkatkan kesadaran tentang risiko tsunami dan pentingnya evakuasi dini. Dengan melibatkan masyarakat dalam diskusi ini, program ini bertujuan untuk menanamkan budaya kesiapsiagaan dan ketahanan terhadap ancaman tsunami yang mungkin terjadi.

Selain pemetaan bahaya, program ini juga akan fokus pada pengembangan rencana respons bencana yang komprehensif, termasuk rute evakuasi, zona aman, dan strategi komunikasi. Rencana ini akan sangat penting untuk memastikan bahwa warga tahu bagaimana harus bereaksi jika terjadi tsunami, sehingga dapat meminimalkan kehilangan jiwa dan harta benda.

Lebih jauh lagi, inisiatif ini akan membahas pentingnya perlindungan lingkungan di daerah pesisir, karena ekosistem yang sehat dapat berfungsi sebagai penghalang alami terhadap dampak tsunami. Aspek program ini sejalan dengan strategi pengelolaan perubahan iklim yang lebih luas, menekankan perlunya praktik berkelanjutan dalam pembangunan pesisir.

Seiring dengan berjalannya program, tim akan berkolaborasi dengan otoritas lokal untuk mengintegrasikan temuan ke dalam kerangka kerja pengelolaan bencana yang ada. Kolaborasi ini sangat penting untuk memastikan bahwa peta bahaya tsunami dan strategi mitigasi tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata.

Sebagai kesimpulan, program “Peta Bahaya dan Mitigasi Bencana Tsunami” merupakan pendekatan proaktif untuk pengurangan risiko bencana di Kecamatan Pangandaran. Dengan fokus pada keterlibatan masyarakat, pendidikan, dan pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan lebih tangguh bagi warga, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.