Praktik Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah menjadi Sabun dan Lilin

, , Comments Off on Praktik Pengelolaan Limbah Minyak Jelantah menjadi Sabun dan Lilin

Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk mempromosikan keberlanjutan ekologis dan diversifikasi industri, Zidane Aiman Muhammad Bintang dan timnya melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Desa Purbahayu, Kec. Pangandaran, dari tanggal 10 hingga 20 Juli 2024. Tujuan utama dari program ini adalah untuk mendidik masyarakat setempat, khususnya para ibu-ibu PKK, tentang cara mengolah limbah minyak jelantah menjadi produk berguna seperti sabun dan lilin.

Masalah limbah minyak jelantah telah menjadi perhatian lingkungan yang mendesak namun sering diabaikan. Banyak rumah tangga membuang minyak goreng bekas secara sembarangan, baik dengan menuangkannya ke saluran pembuangan atau menggunakannya berulang kali hingga warnanya menjadi hitam. Praktik ini tidak hanya menimbulkan risiko kesehatan akibat zat beracun yang dapat terakumulasi dalam minyak yang digunakan berulang kali, tetapi juga mengancam ekosistem lokal jika dibuang secara tidak benar.

Selama program berlangsung, peserta diperkenalkan pada dampak buruk limbah minyak jelantah terhadap kesehatan manusia dan lingkungan. Tim pengabdian masyarakat menekankan bahwa minyak goreng bekas dapat mengandung senyawa berbahaya yang, jika dilepaskan ke lingkungan, dapat mengganggu keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem lokal. Upaya edukasi ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 9, 12, dan 15, yang berfokus pada mendorong inovasi, konsumsi yang bertanggung jawab, dan melindungi kehidupan di darat.

Sesi pelatihan mencakup demonstrasi praktis tentang cara mengubah limbah minyak jelantah menjadi sabun dan lilin. Peserta belajar tentang proses kimia yang terlibat, bahan-bahan yang diperlukan, dan langkah-langkah untuk memastikan keselamatan selama produksi. Pendekatan langsung ini tidak hanya membuat proses pembelajaran menjadi menarik tetapi juga memberdayakan para wanita untuk mengambil tindakan di rumah mereka.

Pada akhir program, para wanita di Desa Purbahayu menyatakan antusiasme dan komitmen mereka untuk menerapkan keterampilan baru ini. Banyak peserta berbagi rencana mereka untuk memulai produksi skala kecil sabun dan lilin, yang dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi keluarga mereka. Inisiatif ini tidak hanya mempromosikan pengelolaan limbah tetapi juga mendorong diversifikasi ekonomi di dalam komunitas.

Lebih jauh lagi, program ini menyoroti pentingnya keterlibatan masyarakat dalam mengatasi masalah lingkungan. Zidane dan timnya mendorong peserta untuk membagikan pengetahuan mereka kepada anggota masyarakat lainnya, membangun budaya kesadaran dan tanggung jawab terhadap pengelolaan limbah. Efek riak ini sangat penting untuk menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan melindungi keanekaragaman hayati lokal.

Inisiatif ini telah mendapatkan umpan balik positif dari otoritas setempat dan organisasi lingkungan, yang melihatnya sebagai model untuk program serupa di daerah lain. Dengan mengatasi masalah limbah minyak goreng, program ini berkontribusi pada upaya yang lebih luas untuk mencapai SDGs, terutama dalam mempromosikan praktik industri yang berkelanjutan dan melindungi ekosistem.

Sebagai kesimpulan, program pengelolaan limbah minyak jelantah di Desa Purbahayu merupakan langkah penting menuju kesadaran ekologis dan diversifikasi industri. Dengan mengubah limbah menjadi produk berharga, komunitas tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga meningkatkan ketahanan ekonomi mereka. Keberhasilan inisiatif ini menegaskan pentingnya pendidikan dan keterlibatan masyarakat dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.