Dalam sebuah inisiatif penting untuk meningkatkan pengelolaan sampah, Meli Rahmadani dan timnya sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Desa Pagergunung, yang terletak di Kecamatan Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Program ini berlangsung dari 4 Agustus hingga 16 Agustus 2024, dengan fokus pada pemetaan lokasi strategis untuk tempat penampungan sampah sementara. Upaya ini sangat penting untuk mempermudah pengelolaan sampah di tingkat desa sebelum sampah dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang lebih jauh.
Tujuan utama dari program ini adalah untuk mengidentifikasi lokasi yang sesuai untuk tempat penampungan sampah sementara, yang akan mempermudah proses pengelolaan sampah di desa. Dengan mendirikan titik-titik ini, inisiatif ini bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Program ini juga sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya yang terkait dengan akses terhadap air bersih dan sanitasi (SDG 6) serta restorasi ekosistem (SDG 15).
Latar belakang dari inisiatif ini berasal dari tantangan yang terus berlanjut dalam pengelolaan sampah di Desa Pagergunung. Desa ini saat ini menghadapi keterbatasan yang signifikan dalam infrastruktur pengumpulan dan pengolahan sampah, yang mengakibatkan pembuangan sampah yang tidak tepat. Akibatnya, sampah sering menumpuk di area pemukiman dan lingkungan sekitar, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi masyarakat dan berkontribusi pada pencemaran lingkungan.
Secara geografis, Desa Pagergunung terletak di area dengan potensi air tanah yang rendah, yang sebagian besar terdiri dari batuan gamping dan napal, dengan beberapa wilayah yang mengandung tanah liat atau serpih. Karakteristik geologi ini menyulitkan pemrosesan limbah secara alami, sehingga sangat penting untuk membangun solusi pengelolaan sampah yang efektif. Selain itu, jarak beberapa dusun dari TPA memperburuk masalah, karena banyak limbah yang tidak tertangani dengan baik, yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan.
Kegiatan pemetaan ini melibatkan kolaborasi dengan pejabat pemerintah setempat dan anggota masyarakat, memastikan bahwa lokasi yang dipilih untuk tempat penampungan sampah sementara dapat diakses dan ditempatkan secara strategis. Pendekatan partisipatif ini tidak hanya mendorong keterlibatan masyarakat tetapi juga mempromosikan praktik sanitasi yang adil, memastikan bahwa semua penduduk memiliki akses ke fasilitas pembuangan sampah yang layak.
Sepanjang program ini, tim akan melakukan survei dan penilaian untuk menentukan lokasi yang paling efektif untuk titik-titik penampungan sementara ini. Mereka juga akan memberikan edukasi dan kampanye kesadaran untuk memberitahukan penduduk tentang pentingnya pembuangan sampah yang benar dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan.
Dengan mengatasi masalah pengelolaan sampah di Desa Pagergunung, inisiatif ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat. Pendirian tempat penampungan sampah sementara tidak hanya akan memfasilitasi pengelolaan sampah yang lebih baik tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan keseluruhan penduduk, sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang lebih luas.
Sebagai kesimpulan, pemetaan tempat penampungan sampah sementara di Desa Pagergunung merupakan langkah proaktif menuju peningkatan pengelolaan sampah dan kesehatan masyarakat. Dengan fokus pada lokasi strategis dan keterlibatan masyarakat, inisiatif ini berupaya untuk mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah dan mempromosikan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi semua.