Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan pemerintahan lokal dan keterlibatan masyarakat, Meli Rahmadani dan timnya sedang melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat (KKN) di Desa Pagergunung, yang terletak di Kecamatan Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Program ini berlangsung dari 2 Agustus hingga 16 Agustus 2024, dengan fokus pada pembuatan peta administrasi desa yang komprehensif. Peta ini akan berfungsi sebagai alat vital untuk meningkatkan akses informasi mengenai batas-batas administratif desa, termasuk batas dusun, batas RW, batas RT, lokasi kantor pemerintahan, fasilitas umum, dan area penting lainnya.
Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk menyediakan dokumentasi yang jelas dan terperinci mengenai batas-batas administratif dan infrastruktur desa. Saat ini, informasi mengenai pembagian wilayah administrasi dan lokasi-lokasi penting dalam desa masih terbatas atau tidak terorganisir dengan baik. Dengan mengembangkan peta administrasi yang akurat, proyek ini bertujuan untuk memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan desa yang lebih baik, sekaligus menyediakan data yang berguna untuk publikasi dalam Majalah Profil Desa.
Proyek pemetaan ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi bagi warga dan pihak luar. Ini tidak hanya akan memperbaiki akses informasi tetapi juga memperkuat identitas desa dan koordinasi dalam upaya pengembangan. Peta ini akan menjadi sumber informasi yang dapat digunakan oleh pemerintah setempat, warga, dan pengunjung, mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang struktur dan tata ruang desa.
Latar belakang program KKN ini berasal dari kebutuhan mendesak akan dokumentasi yang jelas mengenai batas-batas administratif dan infrastruktur desa. Kurangnya informasi yang terorganisir telah menghambat perencanaan dan pengembangan yang efektif di daerah tersebut. Dengan mengatasi kesenjangan ini, proyek ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya tujuan 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur) dan tujuan 11 (Kota dan Komunitas Berkelanjutan).
Peserta dalam inisiatif ini mencakup pejabat pemerintah setempat dan anggota masyarakat, yang akan berkolaborasi untuk memastikan akurasi dan relevansi peta. Keterlibatan masyarakat sangat penting, karena ini mendorong rasa kepemilikan dan tanggung jawab terhadap pengembangan desa. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan dapat menghasilkan peta yang lebih komprehensif dan representatif yang mencerminkan kebutuhan dan aspirasi warga.
Selain berfungsi sebagai alat praktis untuk pemerintahan lokal, peta administrasi desa juga akan memainkan peran penting dalam mempromosikan desa kepada audiens eksternal. Konten yang dihasilkan untuk Majalah Profil Desa tidak hanya akan menyoroti karakteristik unik desa tetapi juga menarik investor dan wisatawan potensial, sehingga berkontribusi pada ekonomi lokal.
Proyek ini akan dimulai dengan serangkaian lokakarya dan pertemuan komunitas, di mana warga akan didorong untuk berbagi wawasan dan pengetahuan mereka tentang tata letak desa dan landmark penting. Pendekatan partisipatif ini akan memastikan bahwa peta tidak hanya akurat tetapi juga mencerminkan memori kolektif dan identitas komunitas.
Seiring berjalannya proyek, tim akan memanfaatkan infrastruktur ICT modern untuk mengumpulkan dan menganalisis data, memastikan bahwa peta akhir adalah detail dan ramah pengguna. Integrasi teknologi dalam inisiatif ini menekankan pentingnya inovasi dalam perencanaan pengembangan lokal, sejalan dengan tujuan yang lebih luas dari pembangunan berkelanjutan.
Sebagai kesimpulan, pembuatan peta administrasi desa untuk Desa Pagergunung merupakan langkah signifikan menuju peningkatan pemerintahan lokal, peningkatan keterlibatan masyarakat, dan promosi pembangunan berkelanjutan. Dengan menyediakan informasi yang jelas dan mudah diakses, inisiatif ini bertujuan untuk memberdayakan warga, memperkuat identitas desa, dan memfasilitasi perencanaan yang efektif untuk masa depan.