Dalam inisiatif yang inovatif untuk mempromosikan pertanian berkelanjutan, Abimanyu Setya Darma dan timnya melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di SD Karanggondan dari 25 Juli hingga 8 Agustus 2024. Program ini berfokus pada hidroponik, metode budidaya tanaman tanpa tanah, yang memanfaatkan air yang diperkaya nutrisi. Pendekatan inovatif ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), termasuk kreativitas dan inovasi, manajemen perubahan iklim, dan pertanian berkelanjutan.
Tujuan utama dari program hidroponik ini adalah untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian, mempromosikan praktik pertanian berkelanjutan, dan meningkatkan produktivitas tanaman. Dengan tantangan yang semakin meningkat akibat perubahan iklim dan terbatasnya lahan pertanian, inisiatif ini sangat relevan untuk daerah pedesaan di mana lahan subur semakin berkurang atau tidak lagi produktif.
Hidroponik adalah solusi ideal untuk daerah yang menghadapi kendala pertanian. Dengan menghilangkan kebutuhan akan tanah, metode ini memungkinkan budidaya tanaman berkualitas tinggi dalam lingkungan yang terkontrol. Program di SD Karanggondan bertujuan untuk mendidik siswa dan guru tentang manfaat hidroponik, membangun budaya inovasi dan keberlanjutan di dalam komunitas sekolah.
Selama program dua minggu ini, siswa berpartisipasi dalam kegiatan praktis, belajar cara menyiapkan dan memelihara sistem hidroponik. Mereka diajarkan tentang pentingnya manajemen nutrisi, konservasi air, dan manfaat keseluruhan dari teknik pertanian ini. Keterlibatan guru memastikan bahwa pengetahuan yang diperoleh akan diintegrasikan ke dalam kurikulum sekolah, mempromosikan keberlanjutan jangka panjang.
Inisiatif hidroponik ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan praktik pertanian tetapi juga untuk menanamkan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan di antara siswa. Dengan melibatkan pikiran muda dalam solusi pertanian yang kreatif dan inovatif, program ini mendorong mereka untuk berpikir kritis tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap ketahanan pangan.
Sebagai bagian dari program, siswa didorong untuk bereksperimen dengan berbagai tanaman, mengamati pertumbuhannya, dan memahami faktor-faktor yang berkontribusi pada keberhasilan budidaya hidroponik. Pengalaman praktis ini dirancang untuk meningkatkan pembelajaran mereka dan menginspirasi mereka untuk menjelajahi inovasi lebih lanjut dalam pertanian.
Inisiatif ini juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara siswa, guru, dan komunitas. Dengan bekerja sama, mereka dapat berbagi pengetahuan dan sumber daya, yang pada akhirnya mengarah pada pendekatan yang lebih berkelanjutan terhadap pertanian di wilayah mereka. Upaya kolaboratif ini sangat penting untuk mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan memastikan ketahanan pangan bagi generasi mendatang.
Sebagai kesimpulan, program hidroponik di SD Karanggondan merupakan langkah signifikan menuju pencapaian SDGs terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi, manajemen perubahan iklim, dan ekosistem daratan. Dengan memberdayakan generasi mendatang dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk pertanian berkelanjutan, inisiatif ini tidak hanya mengatasi tantangan pertanian saat ini tetapi juga berkontribusi pada masa depan yang lebih tangguh dan berkelanjutan.