Pembuatan Peta Ancaman Banjir di Desa Getrakmoyan

, , Comments Off on Pembuatan Peta Ancaman Banjir di Desa Getrakmoyan

Sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Fitri Slamet Rahayu sedang melaksanakan program pengabdian masyarakat (KKN) di Desa Getrakmoyan, dengan fokus pada pembuatan peta ancaman banjir. Inisiatif ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah-wilayah yang rentan terhadap banjir, sehingga masyarakat dan pemerintah setempat dapat lebih waspada dan siap menghadapi potensi bencana.

Proyek ini berlangsung dari 16 hingga 30 Juli 2024 dan mengatasi isu krusial dalam manajemen bencana. Salah satu tantangan utama dalam upaya mitigasi banjir adalah kurangnya pemahaman di kalangan masyarakat dan pejabat pemerintah setempat mengenai daerah-daerah yang paling rentan terhadap banjir. Banyak warga yang tidak memiliki informasi yang memadai tentang zona risiko tinggi, sehingga mereka tidak siap menghadapi bencana ini.

Dengan mengembangkan peta ancaman banjir, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko yang mereka hadapi. Peta ini akan menjadi alat penting bagi pihak berwenang setempat untuk merencanakan dan melaksanakan strategi mitigasi yang lebih efektif. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 11 (Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan) dan Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim), yang menekankan pentingnya manajemen perubahan iklim.

Latar belakang kegiatan ini menyoroti kebutuhan mendesak akan komunikasi dan edukasi yang lebih baik mengenai risiko banjir. Dalam banyak kasus, masyarakat tidak menyadari daerah geografis yang berisiko tinggi terhadap banjir, yang dapat mengakibatkan konsekuensi yang menghancurkan selama kejadian banjir. Peta ancaman banjir akan memberikan informasi penting yang dapat membantu warga membuat keputusan yang tepat tentang keselamatan dan kesiapsiagaan mereka.

Selama program KKN, tim akan berinteraksi dengan warga setempat untuk mengumpulkan data dan wawasan tentang peristiwa banjir yang terjadi di daerah tersebut. Pendekatan partisipatif ini tidak hanya memberdayakan masyarakat tetapi juga memastikan bahwa peta ancaman banjir didasarkan pada pengalaman nyata dan pengetahuan lokal. Keterlibatan masyarakat sangat penting dalam menciptakan representasi yang komprehensif dan akurat tentang risiko banjir.

Selain memetakan daerah rawan banjir, proyek ini juga akan mencakup lokakarya edukasi untuk warga. Lokakarya ini akan fokus pada kesiapsiagaan bencana, strategi respons, dan pentingnya memahami dampak perubahan iklim. Dengan membekali masyarakat dengan pengetahuan, proyek ini bertujuan untuk membangun budaya ketahanan dan manajemen bencana yang proaktif.

Pejabat pemerintah setempat juga akan diundang untuk berpartisipasi dalam lokakarya, memastikan bahwa mereka diinformasikan tentang temuan dan dapat mengintegrasikan peta ancaman banjir ke dalam rencana manajemen bencana mereka. Kolaborasi antara masyarakat dan pihak berwenang setempat sangat penting untuk mengembangkan strategi bencana yang efektif yang memprioritaskan keselamatan dan keberlanjutan.

Seiring dengan terus meningkatnya tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim di seluruh dunia, inisiatif seperti ini sangat penting dalam membangun ketahanan di tingkat lokal. Pembuatan peta ancaman banjir di Desa Getrakmoyan adalah langkah proaktif menuju penanganan dampak perubahan iklim dan peningkatan upaya manajemen bencana. Ini menjadi model bagi komunitas lain yang menghadapi risiko serupa.

Sebagai kesimpulan, proyek peta ancaman banjir di Desa Getrakmoyan merupakan upaya signifikan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap bencana. Dengan mengidentifikasi daerah yang rentan dan mendidik masyarakat, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi dampak banjir tetapi juga berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan dan manajemen perubahan iklim yang lebih luas.