Dalam sebuah inisiatif penting yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan literasi dasar di kalangan siswa, sekelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Fadhillah Anggita Shafira telah melaksanakan serangkaian kelas public speaking di SMP Ma’arif Pangenan, Desa Rawaurip. Program ini berlangsung dari 11 Juli hingga 12 Agustus 2024, terdiri dari delapan sesi menarik yang dirancang untuk memberdayakan siswa SMP dengan kepercayaan diri dan keterampilan yang diperlukan untuk berbicara di depan umum.
Tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk membekali siswa dengan kemampuan berbicara di depan audiens, sebuah keterampilan yang semakin vital di dunia yang semakin terhubung dan berbasis informasi saat ini. Public speaking tidak hanya berperan penting dalam lingkungan akademik, tetapi juga berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan karier masa depan siswa. Dengan mengembangkan keterampilan ini, program ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa menghadapi berbagai tantangan yang mungkin mereka hadapi dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka.
Selama delapan sesi tersebut, siswa berpartisipasi dalam aktivitas interaktif yang mendorong mereka untuk mengekspresikan pemikiran dan ide-ide mereka dengan percaya diri. Kurikulum mencakup teknik untuk mengatasi kecemasan, menyusun pidato, dan berinteraksi dengan audiens. Pendekatan praktis ini memungkinkan siswa untuk melatih keterampilan mereka dalam lingkungan yang mendukung, yang sangat penting untuk membangun harga diri dan kemampuan komunikasi mereka.
Kebutuhan akan keterampilan berbicara di depan umum di kalangan siswa SMP semakin jelas. Di era di mana komunikasi yang efektif sangat penting, siswa yang dapat mengartikulasikan pemikiran mereka dengan jelas dan percaya diri cenderung lebih berhasil secara akademis dan sosial. Program ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya Tujuan 4, yang menekankan pentingnya pendidikan berkualitas.
Peserta program ini, siswa SMP Ma’arif Pangenan, menunjukkan antusiasme dan dedikasi yang luar biasa sepanjang pelatihan. Banyak siswa mengungkapkan rasa terima kasih mereka atas kesempatan untuk mempelajari keterampilan penting ini, mencatat bahwa mereka merasa lebih siap untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas dan acara sekolah. Umpan balik dari siswa dan guru sangat positif, menyoroti dampak program ini terhadap tingkat kepercayaan diri siswa.
Selain meningkatkan keterampilan berbicara di depan umum, siswa juga belajar pentingnya mendengarkan dan merespons umpan balik, yang merupakan komponen penting dari komunikasi yang efektif. Pendekatan holistik ini tidak hanya meningkatkan kemampuan berbicara mereka tetapi juga mendorong rasa kebersamaan dan kolaborasi di antara siswa.
Saat program berakhir, Fadhillah Anggita Shafira dan timnya merenungkan perubahan positif yang mereka saksikan pada siswa. Banyak peserta menunjukkan peningkatan signifikan dalam kemampuan berbicara di depan umum mereka, menunjukkan kepercayaan diri baru mereka selama presentasi akhir. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya inisiatif pendidikan semacam ini dalam membina keterampilan hidup yang penting di kalangan pelajar muda.
Ke depan, tim berharap untuk melanjutkan program ini dan memperluasnya untuk menjangkau lebih banyak siswa di daerah tersebut. Dengan cara ini, mereka bertujuan untuk menciptakan efek riak yang mendorong lembaga pendidikan lain untuk memprioritaskan keterampilan berbicara di depan umum dan komunikasi dalam kurikulum mereka. Tujuan akhirnya adalah memberdayakan siswa untuk menjadi komunikator yang efektif dan individu yang percaya diri yang dapat berkembang dalam berbagai aspek kehidupan.
Sebagai kesimpulan, program public speaking di SMP Ma’arif Pangenan telah terbukti menjadi tambahan yang berharga bagi pengalaman pendidikan siswa. Dengan fokus pada keterampilan literasi dasar dan pendidikan berkualitas, inisiatif ini tidak hanya mempersiapkan siswa untuk sukses akademis tetapi juga membekali mereka dengan alat yang mereka butuhkan untuk menghadapi kompleksitas dunia modern.